Menurut choi dan Muller (1988;1) bahwa ada
tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi Internasional ke
dalam dimensi internasional yang terus tumbuh yaitu :
- Faktor lingkungan
- Internasionalisasi dari disiplin akuntansi.
- Internasionalisasi dari proses akuntansi.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah
faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
1.Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan
prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam
negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional
yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system yang
berlaku di negara-negara hukum umum (common law).
2.Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun
ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan
“mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai
contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor”
ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke
filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da
Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara
lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3.Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham
perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan
akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan
publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah
menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting standards of wide
open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi public dalam
kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi
keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja.
4.Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar
dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh
hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas.
Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang
sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda
dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan system akuntansi
yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam
pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah
pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat
konservatif sehingga perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan kondisi
keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat
berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur
dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok
secara sosial.
6.Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan
pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan
akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika
manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan
memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7.Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin
memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana
kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum
bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi
penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial
yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya
adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8.Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan
legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi
tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak
diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang
begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk
memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10.Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi
pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara
industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit
dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga
akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah
akuntansi kas sederhana.
11.Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong
peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga
memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada
negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12.Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi
yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara,
standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk
mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi factor – faktor akuntansi dari
Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi
dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional
beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang
berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara
lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti
yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
(1) Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan
yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional,
pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
(2) Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa, pola
perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir
penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan
faktor-faktor lainnya.
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi
didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional. Contohnya negara Swedia.
2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.
3) Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal
dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Contohnya
negara Inggris dan Amerika Serikat.
4) Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi
dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah
pusat. Contohnya adalah negara Perancis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar